Inovasi Berkelanjutan dari PLTU Ombilin Mengubah Limbah Menjadi Pupuk Silika untuk Kesejahteraan Lingkungan dan Petani

Senin, 04 Desember 2023 | 12:14:09 WIB
PLTU Ombilin menggebrak kembali dengan inovasi baru pemanfaatan FABA sebagai pupuk silika.

JAKARTA-PLN Indonesia Power PLTU Ombilin memberikan kontribusi signifikan dengan mengubah Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi pupuk silika, menciptakan solusi berkelanjutan untuk tanaman padi, jagung, bawang, dan cabai yang diandalkan oleh masyarakat sekitar pembangkit.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari komitmen PLN IP untuk terus berinovasi di berbagai sektor, termasuk dalam kerangka Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan Lingkungan. Dalam konteks ini, PLN IP menciptakan Creating Shared Value (CSV) melalui program TJSL PLN Peduli, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan.

Pupuk Silika yang dihasilkan oleh PLTU Ombilin telah memenuhi standar mutu SiO2 minimal 6%, sesuai dengan ketentuan Menteri Pertanian tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk An-Organik. Izin Edar, diterbitkan dengan merek Ombilin oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia pada tanggal 8 Mei 2023 dengan nomor Pendaftaran 01.03.2023.1282, menegaskan keamanan dan kelayakan Pupuk Silika PLTU Ombilin untuk tanaman, serta memastikan produk ini dapat beredar di pasaran.

Chandra Indrawanto, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumatera Barat, memberikan apresiasi terhadap terobosan PLN IP PLTU Ombilin dalam menciptakan pupuk silika dari FABA. Ia menjelaskan bahwa silika berbahan FABA memberikan manfaat signifikan bagi petani di sekitar pembangkit, membantu pertumbuhan tanaman dengan membuat batangnya lebih tegak dan meningkatkan proses fotosintesis.

Dengan upaya berkelanjutan ini, PLTU Ombilin bukan hanya menjadi pelopor dalam mengelola limbah industri, tetapi juga membuktikan kontribusinya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

Terkini