JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan menghadirkan inovasi dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini melibatkan penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Nusa Penida, bukan hanya untuk mendukung sektor pariwisata dengan energi bersih, tetapi juga sebagai kontribusi terhadap target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, serta integrasi proses bisnis yang berkelanjutan dari aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dengan adanya rencana ini, PLN Indonesia Power memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam memperkenalkan energi terbarukan di Pulau Nusa Penida, Bali. Program ini mendapatkan dukungan langsung dari Komisi VII DPR RI dan merupakan bagian dari upaya bersama dalam transisi energi.
Pengembangan sistem energi terbarukan di Nusa Penida merupakan langkah awal yang strategis dalam memperkenalkan energi terbarukan. Dengan dukungan teknologi PLTS dan PLTB, diharapkan dapat menciptakan penghematan energi yang signifikan dan menurunkan emisi karbon secara substansial. Nusa Penida diharapkan menjadi contoh bagaimana energi transisi dapat diterapkan secara praktis, memberikan pengalaman empiris dalam mengganti energi fosil dengan energi terbarukan.
Program ini juga memiliki dampak yang signifikan dalam menyokong target penggunaan energi bersih di Pulau Nusa Penida dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan serta perekonomian lokal. Dukungan dari pemerintah dan regulator dalam penyusunan regulasi terkait energi bersih juga menjadi bagian penting dalam mewujudkan program ini.
PLN Indonesia Power dan PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung program transisi energi di Indonesia, dengan fokus pada pengembangan pembangkit bersih dan terbarukan. Pengembangan PLTS di Nusa Penida adalah bagian integral dari rencana strategis perusahaan untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, dan mendukung visi Pemerintah Bali dalam mencapai NZE lebih awal pada tahun 2045.
Dukungan ini bukan hanya sebagai langkah menuju energi bersih, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen pada keberlanjutan.