PLN IP Bangun Masa Depan Energi Bersih di Nusa Penida

Rabu, 15 Mei 2024 | 12:29:46 WIB

JAKARTAT - Sebagai pionir dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia, PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan dengan menambahkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Pulau Nusa Penida. Langkah ini tidak hanya untuk mendukung pariwisata bersih Pulau Dewata, tetapi juga sebagai langkah konkret menuju pencapaian Net Zero Emisi (NZE) pada tahun 2060, serta memperkuat prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam proses bisnis.

Saat ini, PLTS Hybrid Nusa Penida telah beroperasi dengan kapasitas 3,5 MWac. Namun, dalam rencana jangka menengah, sistem kelistrikan di Nusa Penida akan diperkuat dengan tambahan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW, yang terdiri dari PLTS dan PLTB, yang akan disokong oleh teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Proyek ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2025 untuk PLTS dan 2026 untuk PLTB.

Rencana ini mendapat dukungan penuh dari Komisi VII DPR RI, yang baru-baru ini melakukan Kunjungan Kerja Spesifik di Provinsi Bali. Ketua tim kunjungan, Sugeng Suparwanto, menegaskan bahwa PLTS Hybrid Nusa Penida bukan hanya menjadi simbol keberhasilan dari KTT G20 pada tahun 2022, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama untuk transisi energi.

Menurut Sugeng, PLTS Nusa Penida adalah langkah awal yang strategis dalam transisi energi menuju penggunaan energi baru terbarukan. Dia menambahkan bahwa meskipun kontribusinya relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan listrik Bali secara keseluruhan, PLTS Nusa Penida akan memberikan penghematan energi yang signifikan dan mengurangi emisi. Ini akan menjadi contoh terbaik bagaimana mengganti energi fosil dengan energi terbarukan.

PLTS Hybrid Nusa Penida juga memiliki peran penting dalam melistriki tiga pulau lainnya, termasuk Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida, dengan total pelanggan mencapai 21.238. Penambahan kapasitas pembangkit juga direncanakan dalam jangka pendek untuk memastikan keandalan dan pelayanan listrik.

Dukungan dari DPR RI terhadap pengembangan energi bersih di Indonesia mencakup penyusunan regulasi terkait EBT untuk mendukung transisi energi. Pemerintah dan PLN (Persero) berkomitmen untuk mendukung program transisi energi menuju NZE, dengan fokus pada peningkatan kapasitas pembangkit menggunakan teknologi bersih.

Melalui program RUPTL Paling Hijau, PLN (Persero) berencana untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik berbasis EBT. Pada tahun 2023, PLN berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 52,3 juta ton, yang merupakan langkah signifikan menuju target NZE 2060.

PLN Indonesia Power, melalui Unit Bisnis Pembangkitan Bali, akan terus mendukung kebijakan dan target NZE Pemerintah Bali dengan mengembangkan potensi EBT di Bali. Dukungan ini tidak hanya untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan di Pulau Bali, tetapi juga untuk memperkuat citra Indonesia sebagai pemimpin dalam pengurangan emisi global.

Terkini