PLN IP Kembangkan PLTS di Nusa Penida: Langkah Menuju NZE

Rabu, 15 Mei 2024 | 12:44:18 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi energi di Indonesia dengan memperkenalkan inovasi dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Pulau Nusa Penida. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata di pulau ini dengan energi bersih, tetapi juga untuk mendukung visi Net Zero Emisi (NZE) tahun 2060 serta menerapkan proses bisnis yang memperhatikan aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).

PLTS Hybrid Nusa Penida saat ini memiliki kapasitas 3,5 MWac, namun rencana pengembangan sistem kelistrikan di pulau ini akan melibatkan tambahan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang didukung oleh teknologi Battery Energy Storage System (BESS). PLTS diharapkan akan beroperasi pada tahun 2025, diikuti oleh PLTB pada tahun 2026.

Dukungan untuk rencana pengembangan ini telah diperoleh dari Komisi VII DPR RI selama kunjungan kerja mereka di Provinsi Bali. Sugeng Suparwanto, Ketua tim Kunjungan Kerja Spesifik, menyoroti peran PLTS Hybrid Nusa Penida sebagai simbol transisi energi yang sukses, yang juga merupakan komitmen bersama menuju NZE.

Sugeng menekankan bahwa pembangunan PLTS Nusa Penida adalah langkah awal strategis dalam transisi energi menuju sumber energi terbarukan. Dia percaya bahwa hal ini akan menjadi contoh bagaimana mengganti energi fosil dengan energi terbarukan, memberikan pengalaman praktis bagi langkah-langkah serupa di masa depan.

PLTS Hybrid Nusa Penida diharapkan dapat menyuplai listrik ke tiga pulau, yaitu Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida, dengan jumlah pelanggan mencapai 21.238. Sebagai bagian dari rencana jangka pendek, penambahan kapasitas pembangkit sebesar 4 MW direncanakan pada tahun 2024 untuk memastikan keandalan dan pelayanan listrik.

Dukungan dari Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM melalui regulasi dan rencana pengembangan energi bersih menjadi landasan bagi upaya transisi energi di Indonesia. PLN Indonesia Power sebagai bagian dari program ini telah menetapkan komitmen untuk mendukung pemerintah dalam mencapai NZE dengan meningkatkan kapasitas pembangkit bersih.

Melalui program RUPTL Paling Hijau, PLN berencana memanfaatkan sumber energi terbarukan untuk 52% pembangkit listrik yang akan dibangun. Pengurangan emisi CO2 yang telah berhasil dicapai pada tahun 2023 menunjukkan langkah konkret menuju NZE.

PLN Indonesia Power akan terus mengejar target bauran EBT, termasuk melalui pengembangan PLTS di Nusa Penida. Dengan roadmap pengembangan yang telah disusun hingga tahun 2029, mereka berkomitmen untuk mengawal proyek ini hingga selesai.

PLN IP UBP Bali, yang bertanggung jawab atas pengelolaan PLTS Hybrid Nusa Penida, mendukung penuh rencana pengembangan sistem kelistrikan pulau ini. Dengan mendukung target NZE Bali pada tahun 2045, mereka juga berkontribusi pada citra baik Indonesia di mata dunia.

Dukungan terus-menerus terhadap energi bersih di Bali bukan hanya karena potensi energi terbarukan yang melimpah, tetapi juga karena peran Bali sebagai destinasi wisata yang terkenal di dunia. Ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mencapai NZE dan memperkuat citra baiknya di arena internasional.

Terkini