Mewujudkan Visi Hijau: Langkah-langkah PLN Indonesia Power dalam Mengadopsi Energi Terbarukan

Kamis, 16 Mei 2024 | 18:19:23 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) tengah bersiap untuk mengatasi kebutuhan listrik masa depan dengan berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini merupakan komitmen kuat perseroan dalam mendukung net zero emission serta pertumbuhan ekonomi ke depan.

Dalam diskusi transisi energi pada forum Asia Pacific Energy Talks, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan tekad perusahaan untuk mencapai net zero emission.

"PLN berupaya keras mencari solusi strategis untuk transisi energi," ujar Edwin.

PLN Indonesia Power tidak hanya memikirkan pemenuhan listrik saat ini, tetapi juga masa depan. Perusahaan telah merancang berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan.

"Kami perlu mempertimbangkan berbagai aspek dalam pengembangan EBT agar bisa digunakan secara realistis di masa mendatang," ungkap Edwin.

Meskipun PLN IP telah memperkenalkan EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia, namun penerapannya masih menunggu kematangan teknologi untuk menghindari kenaikan biaya listrik.

"Kami menunggu perkembangan teknologi agar dapat menekan emisi karbon," jelas Edwin.

Sebagai langkah awal, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui proyek ini, kami ingin mendorong pengembangan EBT sesuai dengan rencana jangka panjang kami," tambah Edwin.

PLN IP akan mempercepat pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target penyelesaian lebih cepat dari sebelumnya. Proses pembangunan ini akan dilakukan secara paralel, termasuk pra-seleksi mitra, pemilihan kontraktor EPC, dan proses perizinan.

"Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat mengakselerasi penggunaan EBT untuk mengurangi emisi karbon," tutup Edwin.

Halaman :

Terkini