PLN IP Transformasi Limbah menjadi Sumber Ekonomi Masyarakat

Sabtu, 07 Oktober 2023 | 05:26:33 WIB

JAKARTA—PLN Indonesia Power (IP), yang merupakan subholding dari PT PLN (Persero) tengah mendorong kemandirian ekonomi masyarakat lewat pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara alias FABA (Fly Ash Bottom Ash) hasil dari pembangkit listrik.

Pemanfaatan FABA ini pun telah senada dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut Pemerintah pun ikut mendorong para pelaku usaha yang berupaya memanfaatkan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) yang dihasilkannya sebagai model sirkular ekonomi.

Langkah ini, menurut Vivien, selain berguna untuk kelestarian lingkungan, juga dapat mendorong kemandirian rakyat. Saat ini, KLHK juga tengah berupaya mendorong bagaimana limbah dari B3 dan sampah dapat menjadi salah satu sumber daya kembali yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Salah satunya adalah bagaimana rakyat dapat mengambil manfaat secara ekonomi dari pengelolaan limbah B3 dan pengelolaan sampahnya,” ungkap Vivien dalam Talkshow Festival LIKE di bertajuk Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah untuk Membangun Kemandirian Ekonomi Rakyat di Indonesia Arena, Sabtu (16/9).

Karena itulah, Vivien pun mendukung setiap upaya dari perusahaan yang mengelola limbah yang dihasilkan, seperti FABA yang dikelola oleh PLN, yang telah teruji dan berhasil diolah menjadi bahan baku yang memiliki nilai.

Pengalaman dari PLN dalam melakukan pemulihan lahan yang terkontaminasi ini perlu mendapat perhatian lebih, karena efek yang dihasilkan dari itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan dapat meningkatkan ekonominya.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyebut bahwa pemanfaatan FABA dalam membangun ekonomi sirkular adalah bentuk nyata dari penerapan prinsip ESG. Sebagaimana sejalan dengan komitmen perusahaan yang tidak hanya mendorong kelestarian lingkungan dan menekan emisi karbon, namun juga turut memberikan dampak pada perekonomian masyarakat.

Hal itu jelas tertuang pada prinsip dan langkah strategis PLN yang setiap proses kelistrikan yang beroperasi perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Salah satu bentuk transformasi perusahaan yang dilakukan PLN adalah dengan mengutamakan kebermanfaatan, di samping itu juga memberikan nilai tambah kepada masyarakat,” ungkap Darmawan.

Rachmad Handoko, Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN Indonesia Power (IP) juga memastikan bahwasanya komitmen dari PLN IP untuk menerapkan prinsip ESG dalam mengoperasikan pembangkit telah dan akan terus dikelola menggunakan konsep berkelanjutan. FABA PLN yang telah diolah akan berperan penting dalam mendorong produktivitas dan ekonomi masyarakat.

Misalnya, kata Rachmad, pemanfaatan FABA ini bisa diaplikasikan masyarakat untuk membuat batako, conblock panel, atau yang lainnya. Sedangkan, untuk kebutuhan road basenya, PLN IP juga telah berkongsi dengan Pemerintah Daerah Serang untuk membuat jalur evakuasi gempa dengan pemanfaatan FABA PLTU Labuan dan Suralaya.

“Di PLTU Ombilin juga banyak inovasi yang dapat mendorong program pemanfaatan FABA, misalnya untuk bahan reklamasi pada area bekas tambang, atau sebagai penetralisir air asam tambang. FABA bisa bermanfaat, karena memiliki kandungan kapur yang bersifat basa, dan mencegah terbentuknya air asam tambang,” kata Rachmad.

Semua pemanfaatan ini, kata Rachmad, menggunakan metode yang dilakukan dengan menutup material yang berpotensi membentuk air asam tambang atau Potentially Acid Forming (PAF) dengan menggunakan material yang tidak berpotensi atau Non Acid Forming (NAF) dengan kepadatan sebesar 5% sesuai dengan ketentuan di dalam izin dengan komposisi FABA sebesar 90%.

Terkini