JAKARTA - Tottenham Hotspur kembali menunjukkan ambisinya di kancah English Premier League (EPL) melalui transfer-target mahal dari Bundesliga. The Lilywhites dikenal rutin memperkuat skuat dengan pemain berkualitas tinggi, dan musim panas 2025 menjadi bukti nyata strategi tersebut. Dari pemain muda penuh prospek hingga bintang berpengalaman, Spurs tidak segan mengeluarkan biaya besar demi meningkatkan daya saing.
Salah satu rekrutan terbaru yang paling menyita perhatian adalah Xavi Simons. Pemain asal Belanda itu diboyong dari RB Leipzig dengan mahar 65 juta euro atau setara Rp1,2 triliun. Simons menandatangani kontrak berdurasi lima musim hingga Juni 2030. Kehadirannya diharapkan menjadi motor serangan utama Tottenham, memanfaatkan visi bermain yang tajam dan kreativitasnya untuk membongkar pertahanan lawan. Pemain berusia 22 tahun ini diproyeksikan sebagai penggerak lini depan yang mampu menghidupkan permainan tim secara konsisten.
Di sektor pertahanan, Tottenham juga memprioritaskan penguatan melalui Micky van de Ven. Bek asal Belanda itu didatangkan dari VfL Wolfsburg pada musim panas 2023 dengan nilai transfer 40 juta euro atau Rp765 miliar. Van de Ven menambah kedalaman di lini belakang Spurs dan menjadi opsi utama saat fit. Meskipun sempat absen cukup lama pada musim 2024/2025 karena cedera, pemain berusia 24 tahun ini berhasil kembali tampil impresif. Hingga kini, Van de Ven telah bermain dalam 55 pertandingan di semua ajang, menyumbang empat gol dan dua assist, menegaskan peran pentingnya bagi stabilitas lini pertahanan Tottenham.
Proyek jangka panjang Tottenham terlihat jelas pada rekrutmen Mathys Tel. Pemain Prancis itu awalnya bergabung dengan status pinjaman dari Bayern Munich pada bursa transfer musim dingin 2025. Musim panas ini, Spurs mempermanenkannya dengan biaya 35 juta euro atau Rp669 miliar. Dengan usia baru 20 tahun, Tel memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi pilar utama di lini serang. Namun, untuk meraih tempat utama, pemain muda ini harus bekerja keras menghadapi kompetisi internal. Tel sejauh ini telah tampil dalam 23 pertandingan, menyumbang tiga gol dan dua assist, menunjukkan potensi yang dapat diasah lebih jauh di Stamford Bridge.
Selain nama-nama muda, Tottenham juga sempat menorehkan sejarah sukses dengan mendatangkan Son Heung Min dari Bayer Leverkusen pada 2015. Saat itu, biaya transfer mencapai 30 juta euro atau Rp574 miliar. Son kemudian menjadi pilar utama di lini serang Spurs selama beberapa musim terakhir, membukukan 173 gol dan 101 assist dari 454 pertandingan. Kepergian Son pada musim panas 2025 menandai akhir era gemilangnya di klub, karena ia memutuskan melanjutkan karier di Los Angeles FC, Amerika Serikat. Meski sudah tidak lagi berseragam Spurs, kontribusi Son tetap dikenang sebagai salah satu pembelian tersukses yang pernah dilakukan klub.
Keempat pemain ini menegaskan strategi Tottenham dalam memburu talenta Bundesliga. Dari rekrutan mahal yang diharapkan menjadi penggerak serangan hingga bek yang menambah kedalaman pertahanan, Spurs membangun skuat dengan kombinasi pengalaman dan potensi jangka panjang. Kehadiran Xavi Simons dan Mathys Tel menegaskan fokus Tottenham pada regenerasi pemain muda yang berkualitas, sementara Van de Ven memastikan stabilitas di lini belakang tetap terjaga.
Seluruh rekrutan dari Bundesliga juga diharapkan mampu beradaptasi dengan cepat di Premier League, liga yang dikenal lebih fisik dan kompetitif. Tottenham menaruh harapan tinggi agar transfer ini tidak hanya menambah kedalaman skuat, tetapi juga menghasilkan dampak nyata di setiap laga. Dengan komposisi skuat yang semakin matang, The Lilywhites berambisi untuk menembus papan atas klasemen EPL dan bersaing di kompetisi Eropa.
Selain itu, strategi mendatangkan pemain dari Bundesliga mencerminkan pendekatan klub dalam memilih pemain yang sudah terbiasa bermain di liga top Eropa, dengan kualitas teknik dan taktik yang mumpuni. Tottenham tidak hanya mengejar nama besar, tetapi juga pemain yang bisa menyesuaikan diri dengan cepat dan memberikan kontribusi langsung di lapangan.
Bagi penggemar Spurs, daftar pemain mahal dari Bundesliga ini menunjukkan bahwa klub serius dalam memperkuat lini serang, pertahanan, dan membangun fondasi masa depan. Kombinasi pemain muda berbakat, prospek jangka panjang, serta bintang yang telah terbukti konsisten menjadikan strategi transfer Tottenham semakin menarik untuk diikuti.
Melihat ke depan, tantangan bagi para pemain ini adalah membuktikan kemampuan mereka di Premier League. Xavi Simons dituntut menghidupkan lini depan, Mathys Tel harus menembus skuat inti, Van de Ven menjaga kestabilan pertahanan, dan meski Son telah pergi, standar kontribusi yang ditinggalkannya menjadi tolok ukur bagi rekan-rekan baru. Semua mata akan tertuju pada performa mereka di musim 2025/2026, yang menjadi momen krusial untuk menilai efektivitas strategi transfer Spurs dari Bundesliga.
Tottenham Hotspur jelas menegaskan ambisinya melalui pembelian pemain mahal dari Bundesliga. Kombinasi bakat muda, pengalaman, dan potensi jangka panjang diharapkan menjadi kunci sukses klub dalam beberapa musim mendatang. Keputusan ini juga menunjukkan bahwa Spurs tidak hanya berfokus pada nama besar, tetapi juga pada kualitas yang bisa memberi dampak langsung bagi performa tim di EPL dan kompetisi Eropa.