PLN Indonesia Power: Komitmen dalam Menjalani Transisi Energi

Kamis, 31 Oktober 2024 | 19:29:27 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berpartisipasi dalam _Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024_, mempresentasikan berbagai inovasi untuk mencapai target _Net Zero Emission_ pada tahun 2060. Dalam langkah terbaru, PLN IP menggandeng ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk mengembangkan proyek _green hydrogen_ yang terintegrasi. Selain itu, kolaborasi dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation juga difokuskan pada program _ammonia cofiring_, dengan tujuan untuk meningkatkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai terobosan dalam transisi energi dan pengurangan emisi karbon, dengan penekanan pada pengembangan EBT.

“PLN Indonesia Power berkomitmen untuk menekan emisi karbon dari sektor kelistrikan, serta memperhatikan pengurangan emisi di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen,” kata Edwin.

Edwin juga menyoroti pentingnya kerjasama dengan mitra global seperti ACWA Power dan IHI Corporation dalam mempercepat pengembangan EBT dan inovasi pengurangan emisi.

Proyek Garuda Hidrogen, yang melibatkan PLN Indonesia Power, ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia, bertujuan untuk memproduksi _Green Hydrogen_ dari sumber energi hijau yang dihasilkan oleh pembangkit EBT. Proyek ini direncanakan dapat menghasilkan sekitar 15 KTPA _Green Hydrogen_, yang diharapkan akan meningkatkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia.

“PLN IP berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang berkelanjutan. _Green Hydrogen_ merupakan salah satu solusi yang kami kembangkan dalam transformasi menuju pembangkit yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” ungkap Edwin.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, menjelaskan bahwa _green hydrogen_ akan menjadi bahan baku utama dalam produksi amonia hijau untuk pupuk urea dan NPK, sehingga mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku bagi industri pupuk nasional.

“Kami ingin memastikan bahwa produksi tetap berjalan lancar dan ketersediaan bahan baku terjamin. Dengan memanfaatkan _green hydrogen_, kami dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak terbarukan,” jelasnya.

Salman Baray, Vice President South & South East Asia dari ACWA Power, optimis bahwa kolaborasi antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power akan menjadi pelopor dalam pengembangan _Green Hydrogen_ untuk industri rendah emisi.

“Kami percaya bahwa kerjasama ini akan berkontribusi pada penurunan emisi dan memerangi perubahan iklim,” tambah Salman.

Kerjasama PLN Indonesia Power dengan IHI Corporation berfokus pada penyesuaian teknologi di boiler PLTU Labuan untuk mendukung program _ammonia cofiring_, yang dianggap sebagai langkah penting dalam transisi energi.

Edwin menekankan bahwa penyesuaian ini memerlukan modifikasi pada _burner_ di PLTU Labuan. Melalui kolaborasi ini, PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berharap dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

“Teknologi _burner_ dan _vaporizer_ yang dikembangkan oleh IHI Corporation akan memberi peluang bagi PLN Indonesia Power dan PLN Group untuk menjadi pemimpin dalam pasar energi hijau global,” pungkas Edwin.

Souichi Nakajima, Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, menyambut baik kerja sama ini dan berkomitmen untuk berfokus pada teknologi energi hijau yang inovatif. Ia percaya bahwa penerapan _cofiring green ammonia_ akan membawa perubahan signifikan dalam transisi menuju energi bersih, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai PLN Indonesia Power, silakan kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini